Faktor Resiko Yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, 2 Agustus 2011
AFRISAL, No. Bp. 07122002
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, 2 Agustus 2011
AFRISAL, No. Bp. 07122002
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011
ix+ 74 halaman, 6 tabel, 3 gambar, 8
diagram, 6 lampiran
ABSTRAK
Malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi
permasalahan di dunia. Di Indonesia masalah malaria mempunyai pengaruh pada
angka kesakitan dan kematian. Kecamatan Tarusan merupakan salah satu wilayah
endemis malaria dengan proporsi kejadian
6,2‰ pada tahun 2010 dan ini meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 2,2‰. Tujuan penelitian adalah
mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah
kerja Puskesmas Tarusan.
Penelitian ini menggunakan desain case control study yang dilakukan
pada 114 orang sampel, tediri dari 57 kasus dan 57 kontrol. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan,
kondisi dinding rumah, keberadaan semak-semak, kebiasaan berada di luar rumah
pada malam hari dan peranan petugas kesehatan. Pengumpulan data dengan
kuesioner dan diolah dengan menggunakan komputer serta dianalisis dengan uji
statistik Chi-square (X2),
derajat keperayaan 95% (α = 0,05).
Hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan rendah lebih banyak
terdapat pada kasus, sebagian besar responden ditemukan kondisi dinding
rumahnya tidak rapat, dan terdapat semak di sekitar rumah, serta mempunyai
kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari. Analisis bivariat yang menjadi
faktor risiko adalah tingkat pengetahuan (OR = 9,636, 95% CI = 3,069-30,259),
kondisi dinding rumah (OR = 19,655, 95% CI = 7,617-50,717), keberadaan semak
(OR = 3,352, 95% CI = 1,377-8,159), dan kebiasaan berada di luar rumah pada
malam hari (OR = 2,614, 95% CI = 1,211-5,644).
Kesimpulan penelitian adalah tingkat pengetahuan rendah lebih besar
pada kelompok kasus dibanding kontrol, sebagian besar rumah penderita malaria kategori dinding
tidak rapat, ditemukan semak di sekitar rumah dan punya kebiasaan berada di
luar rumah pada malam hari. Terdapat hubungan yang bermakna pada variabel
tingkat pengetahuan, kondisi dinding rumah, keberadaan semak, kebiasaan berada
di luar rumah pada malam hari dengan kejadian malaria. Disarankan kepada
petugas puskesmas untuk lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi
terkait penyakit malaria dan cara pencegahannya.
Daftar Pustaka : 39 (2000-2010)
Kata Kunci : tingkat pengetahuan,
malaria, faktor risiko
Komentar
Posting Komentar